Sunday, July 12, 2009

Lupa dan Tak Pernah Lupa

Kisah ini menceritakan tentang 2 sahabat yang berjalan melintasi gurun pasir. Saat berjalannya waktu mereka mulai bertengkar dan yang satu menampar pipi sahabatnya. Yang ditampar pipinya hatinya terluka, tapi tanpa sepatah kata pun dia kemudian menulis di pasir : "HARI INI SAHABAT BAIKKU MENAMPAR WAJAHKU"

Mereka melanjutkan perjalanannya sampai menemukan sebuah oasis, dimana mereka memutuskan untuk beristirahat dan mandi. Tetapi orang yang wajahnya ditampar, terjebak di pasir penghisap 
dan tenggelam; tetapi sahabatnya berhasil menyelamatkannya.
Setelah pulih keadaannya, dia mengukir kalimat di sebuah batu "HARI INI SAHABAT BAIKKU TELAH MENYELAMATKAN HIDUPKU"

Orang yang menampar sahabatnya dan kemudian menolongnya, lalu bertanya : "Setelah aku menampar kamu, kamu menulis di pasir, dan sekarang kamu menulis di batu, kenapa begitu?"

Sahabat yang ditanya menjawab "Ketika seseorang menyakiti, kita harus menulis di pasir; sehingga angin bisa memaafkan kita dengan meniupnya lenyap tak berbekas. Tapi saat orang melakukan kebaikan untuk kita, kita harus mengukirnya di batu; supaya tidak satu anginpun yang sanggup menghapus ingatan indah itu."

BELAJARLAH UNTUK MENULISKAN KEPEDIHANMU DI PASIR DAN MENGUKIR PENGALAMAN BAIKMU DI BATU CADAS

Orang bijak berkata : Memerlukan waktu satu menit untuk bisa menemukan seseorang yang spesial, satu jam untuk bisa menghargainya, satu hari untuk bisa menyukai dan mengasihi. Tetapi dibutuhkan waktu seumur hidup untuk bisa melupakannya.

No comments:

Post a Comment