Sunday, August 23, 2009

Lentera Hati

Suatu ketika seseorang yang sangat kaya mengajak anaknya mengunjungi sebuah kampung dengan tujuan utama memperlihatkan kepada anaknya betapa orang-orang bisa
sangat miskin. Mereka menginap beberapa hari di sebuah daerah pertanian yang sangat miskin.

Pada perjalanan pulang, sang Ayah bertanya kepada anaknya.

"Bagaimana perjalanan kali ini?"

"Wah, sangat luar biasa Ayah".

"Kau lihat kan, betapa manusia bisa sangat miskin", kata ayahnya.

"Oh iya", kata anaknya.

"Jadi, pelajaran apa yang dapat kamu ambil?" tanya ayahnya.

Kemudian si anak menjawab. "Saya saksikan bahwa:

Kita hanya punya satu anjing, mereka punya empat.

Kita punya kolam renang yang luasnya sampai ke tengah taman kita dan mereka memiliki telaga yang tidak ada batasnya.

Kita mengimpor lentera-lentera di taman kita dan mereka memiliki bintang-bintang pada malam hari.

Kita memiliki patio sampai ke halaman depan, dan mereka memiliki cakrawala secara utuh.

Kita memiliki sebidang tanah untuk tempat tinggal dan mereka memiliki ladang yang melampaui pandangan kita.

Kita punya pelayan-pelayan untuk melayani kita, tapi mereka melayani sesamanya.

Kita membeli untuk makanan kita, mereka menumbuhkannya sendiri.

Kita mempunyai tembok untuk melindungi kekayaan kita dan mereka memiliki sahabat-sahabat untuk saling melindungi."

Mendengar hal ini sang Ayah tak dapat berbicara.

Kemudian sang anak menambahkan: "Terima kasih Ayah, telah menunjukkan kepada saya betapa miskinnya kita."

Betapa seringnya kita melupakan apa yang kita miliki dan terus memikirkan apa yang tidak kita punya. Apa yang dianggap tidak berharga oleh seseorang ternyata merupakan dambaan bagi orang lain. Semua ini berdasarkan kepada cara pandang seseorang. Membuat kita bertanya apakah yang akan terjadi jika kita semua bersyukur kepada Tuhan sebagai rasa terima kasih kita atas semua yang telah disediakan untuk kita daripada kita terus menerus khawatir untuk meminta lebih.

AKU TAK SELALU MENDAPATKAN APA YANG KUSUKAI, OLEH KARENA ITU AKU SELALU MENYUKAI APAPUN YANG AKU DAPATKAN.

Tinggalkan Beban Sejenak

Pada saat memberikan kuliah tentang Manajemen Stress, Stephen
Covey mengangkat segelas air & bertanya kepada para siswanya:

"Menurut anda, kira-kira seberapa beratnya segelas air ini?" Para siswa
menjawab mulai dari 200 gr sampai 500 gr. "Ini bukanlah masalah berat
absolutnya, tapi tergantung berapa lama anda memegangnya." kata Covey. "Jika
saya memegangnya selama 1 menit, tidak ada masalah. Jika saya memegangnya
selama 1 jam, lengan kanan saya akan sakit. & jika saya memegangnya selama 1
hari penuh, mungkin anda harus memanggilkan ambulans untuk saya.

Beratnya sebenarnya sama, tapi semakin lama saya memegangnya, maka bebannya
akan semakin berat." "Jika kita membawa beban kita terus menerus, lambat
laun kita tidak akan mampu membawanya lagi. Beban itu akan meningkat
beratnya." lanjut Covey. "Apa yg hrs kita lakukan adil meletakkan gelas tersebut,
istirahat sejenak sebelum mengangkatnya lagi". Kita harus meninggalkan beban
kita secara periodik, agar kita dapat lebih segar & mampu membawanya lagi.

Jadi sebelum pulang ke rumah dari pekerjaan sore ini, tinggalkan beban
pekerjaan. Jangan bawa pulang. Beban itu dapat diambil lagi besok. Apapun beban
yang ada di pundak anda hari ini, coba tinggalkan sejenak jika bisa. Setelah
beristirahat nanti dapat diambil lagi.

Hidup ini singkat, jadi cobalah menikmatinya & memanfaatkannya!

Hal terindah & terbaik di dunia ini tak dapat dilihat, atau disentuh, tapi dapat dirasakan jauh di relung hati kita.

"Start the day with smile & have a good day"
:D

Sunday, August 16, 2009

2 Butir Padi


Dua bersaudara bekerja bersama-sama di ladang milik

keluarga mereka. Yang seorang telah menikah dan

memiliki sebuah keluarga besar. Yang lainnya masih

lajang. Ketika hari mulai senja, kedua bersaudara itu

membagi sama rata hasil yang mereka peroleh.



Pada suatu hari, saudara yang masih lajang itu berpikir,

"Tidak adil jika kami membagi rata semua hasil yang kami

peroleh. Aku masih lajang dan kebutuhanku hanya

sedikit."

Karena itu, setiap malam ia mengambil sekarung padi dari

lumbung miliknya dan menaruhnya di lumbung milik

saudaranya.



Sementara itu, saudara yang telah menikah itu berpikir

dalam hatinya,

"Tidak adil jika kami membagi rata semua hasil yang kami

peroleh. Aku punya istri dan anak-anak yang akan

merawatku di masa tua nanti, sedangkan saudaraku tidak

memiliki siapa pun dan tidak seorang pun akan peduli

padanya pada masa tuanya."

Karena itu, setiap malam ia pun mengambil sekarung padi

dari lumbung miliknya dan menaruhnya di lumbung milik

saudara satu-satunya itu.



Selama bertahun-tahun kedua bersaudara itu menyimpan

rahasia itu masing-masing, sementara padi mereka

sesungguhnya tidak pernah berkurang, hingga suatu

malam keduanya bertemu, dan barulah saat itu mereka

tahu apa yang telah terjadi. Mereka pun berpelukan.


Jangan biarkan persaudaraan rusak karena harta, justru pereratlah persaudaraan tanpa memusingkan harta.



Dendam dan Penyesalan


Seorang pemuda tampan dan cerdas sebentar lagi akan diwisuda, segera dia akan menjadi sarjana, akhir dari jerih payahnya selama beberapa tahun di bangku pendidikan. Beberapa bulan yang lalu dia melewati sebuah showroom, dan saat itu dia jatuh cinta kepada sebuah mobil sport, keluaran terbaru dari Ford. Setiap waktu dia selalu membayangkan, nanti pada saat wisuda ayahnya pasti akan membelikan mobil itu kepadanya. Karena dia anak satu-satunya dan ayahnya sangat sayang padanya, sehingga dia sangat yakin nanti dia pasti akan mendapatkan mobil itu. Dia pun berangan-angan mengendarai mobil itu, bersenang-senang dengan teman-temannya, bahkan semua mimpinya itu sudah dia ceritakan keteman-temannya.

Saatnya pun tiba, siang itu, setelah wisuda, dia melangkah pasti ke ayahnya. Sang ayah tersenyum, dan dengan berlinang air mata karena terharu dia mengungkapkan betapa dia bangga akan anaknya, dan betapa dia mencintai anaknya itu. Lalu dia pun mengeluarkan sebuah bingkisan, namun bukan sebuah kunci! Dengan hati yang gundah si anak menerima bingkisan itu, dan dengan sangat kecewa dia membukanya. Dan di balik kertas kado itu ia menemukan sebuah Kitab Suci yang bersampulkan kulit asli, di kulit itu terukir indah namanya dengan tinta emas. Pemuda itu menjadi marah, dengan suara yang meninggi dia berteriak, "Yaahh...!!! Ayah memang sangat mencintai saya, dengan semua uang ayah, ayah belikan Alkitab ini untukku?" Lalu dia membanting Kitab Suci itu dan lari meninggalkan ayahnya. Ayahnya tidak bisa berkata apa-apa, hatinya hancur, dia berdiri mematung ditonton beribu pasang mata yang hadir saat itu.

Tahun demi tahun berlalu, sang anak telah menjadi seorang yang sukses, dengan bermodalkan otaknya yang cemerlang dia berhasil menjadi seorang yang terpandang. Dia mempunyai rumah yang besar dan mewah, dan dikelilingi istri yang cantik dan anak-anak yang cerdas. Sementara itu ayahnya semakin tua dan tinggal sendiri. Sejak hari wisuda itu, anaknya pergi meninggalkan dia dan tak pernah menghubungi dia. Dia berharap suatu saat dapat bertemu anaknya itu, hanya untuk meyakinkan dia betapa kasihnya pada anak itu.

Sang anak pun kadang rindu dan ingin bertemu dengan sang ayah, tapi mengingat apa yang terjadi pada hari wisudanya, dia menjadi sakit hati dan sangat mendendam.

Sampai suatu hari datang sebuah telegram dari kantor kejaksaan yang memberitakan bahwa ayahnya telah meninggal, dan sebelum ayahnya meninggal, dia mewariskan semua hartanya kepada anak satu-satunya itu. Sang anak disuruh menghadap Jaksa wilayah dan bersama-sama ke rumah ayahnya untuk mengurus semua harta peninggalannya.

Saat melangkah masuk ke rumah itu, mendadak hatinya menjadi sangat sedih, mengingat semua kenangan semasa dia tinggal di situ. Dia merasa sangat menyesal telah bersikap jelak terhadap ayahnya.

Dengan bayangan-bayangan masa lalu yang menari-nari di matanya, dia menelusuri semua barang di rumah itu. Dan ketika dia membuka brankas ayahnya, dia menemukan Kitab Suci itu, masih terbungkus dengan kertas yang sama beberapa tahun yang lalu. Dengan airmata berlinang, dia lalu memungut Kitab Suci itu, dan mulai membuka halamannya. Di halaman pertama Kitab Suci itu, dia membaca tulisan tangan ayahnya, "TUHAN membuat miskin dan membuat kaya; IA merendahkan, dan meninggikan juga” (1Sam.2:7) disertai dengan nasihat “Manusia yang paling bermanfaat adalah yang kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik bagi orang lain” (2Tim.3:17).
Selesai membaca tulisan itu, sesuatu jatuh dari bagian belakang Kitab Suci itu. Dia memungutnya, .... sebuah kunci mobil! Di gantungan kunci mobil itu tercetak nama dealer, sama dengan dealer mobil sport yang dulu dia idamkan! Dia membuka halaman terakhir Alkitab itu, dan menemukan di situ terselip STNK dan surat-surat lainnya, namanya tercetak di situ, dan sebuah kwitansi pembelian mobil, tanggalnya tepat sehari sebelum hari wisuda itu. Dia berlari menuju garasi, dan di sana dia menemukan sebuah mobil yang berlapiskan debu selama bertahun-tahun, meskipun mobil itu sudah sangat kotor karena tidak disentuh bertahun-tahun, dia masih mengenal jelas mobil itu, mobil sport yang dia dambakan bertahun-tahun lalu. Dengan buru-buru dia menghapus debu pada jendela mobil dan melongok ke dalam. Bagian dalam mobil itu masih baru, plastik membungkus jok mobil dan setirnya, di atas dashboardnya ada sebuah foto, foto ayahnya, sedang tersenyum bangga. Mendadak dia menjadi lemas, lalu terduduk di samping mobil itu, air matanya tidak terhentikan, mengalir terus mengiringi rasa menyesalnya yang tak mungkin diobati ......

SEBERAPA MAHAL DAN BERHARGANYA KITA PERNAH KEHILANGAN SEBUAH BARANG, NAMUN TAK SEMENYESAL JIKA KITA KEHILANGAN ORANG-ORANG YANG KITA CINTAI


Saturday, August 15, 2009

Siput dan Lalat


Suatu hari, langit begitu indah & cerah,

Awal dari musim semi yang membahagiakan.


Di bawah pohon CHERRY,

Tampak seekor Siput kecil merayap ke atas perlahan.

Sementara itu, beberapa saat kemudian, muncul seekor Lalat yang terbang

ke sana ke mari dengan ceria sambil memperhatikan si Siput.


Melihat si Siput merayap perlahan,

Sang Lalat berkata:

"Hai, Siput, kamu hendak ke mana?"

Dengan tenang, sambil terus merayap,

Si Siput kecil menjawab:

"Mau makan buah CHERRY"


"Ha ha ha, Siput bodoh.

Mana ada buah CHERRY?

Aku dari atas sana,

Buah CHERRY nya tidak ada"

Lalat menertawakan perilaku si Siput kecil.

Kata si Siput kecil:

"Aku nggak peduli, saat aku tiba di atas,

Pohon CHERRY nya pasti sudah berbuah."


Terkadang bentuk nyata tujuan hidup tidak tampak jelas.

Namun, mereka yang SUKSES adalah mereka yang bisa menembus waktu,

Melihat ke depan & tetap teguh,

Gigih bergerak untuk mencapai impiannya.


Orang lain mungkin tidak melihatnya,

Bahkan mungkin mencemooh, karena mereka tidak mengerti.

Orang lain akan berusaha menjatuhkan semangat Anda.


Namun pada saat Anda mencapai impian Anda,

Pada saat Anda memperoleh buah CHERRY yang Anda inginkan,

Barulah mereka mengerti bahwa impian Anda bukanlah khayalan semata.


Karena itu, jangan biarkan orang lain merebut mimpi Anda sebelum terwujud.

Beranilah bermimpi & tetaplah TEGUH bergerak untuk meraih mimpi tersebut

Mencapai Yang Terbaik


Jika anda tidak ingin menderita...
...Ekspresikan perasaan anda
Emosi dan perasaan selalu tersebunyi, tertekan, dan berakhir menjadi penyakit : lambung, luka dalam,sakit pinggang dan punggung. Suatu saat tekanan pada perasaan akan berubah menjadi penyakit seperti kanker. Sekarang marilah kita berusaha untuk saling mempercayai,berbagi tentang keakraban , “rahasia“ dan kesalahan kita ! Dialog, curhat, dan kata-kata, adalah obat yang ampuh dan terapi yang sangat mujarab!  

Jika anda tidak ingin menderita...
...Buatlah Keputusan
Orang yang tidak bisa membuat keputusan menjadi peragu, gelisah, dan kurus. Keputusan yang tak pernah dibuat akan terakumulasi menjadi masalah, kecemasan dan sikap agresif. Sejarah manusia dibuat berdasarkan keputusan . Membuat keputusan adalah secara persis tahu cara meninggalkan , tahu hilangnya suatu kesempatan and tahu nilai-nilai menghargai orang lain. Mereka yang tak bisa membuat keputusan menjadi korban dari penyakit lambung, frustasi dan masalah kesehatan lainnya.

Jika anda tidak ingin menderita...
...Temukanlah Solusi
Mereka yang berpikir negatif tak akan menemukan solusi dan malah memperbesar masalah. Mereka cenderung selalu meratap,ber-gossip dan pesimis. Lebih baik kita menyalakan pelita ketimbang saling mencerca dalam kegelapan. Lebah itu mahluk mungil , namun sanggup menghasilkan salah satu produk yang paling manis yang pernah ada. Kita adalah apa yang kita pikirkan. Berpikir negatif akan menghasilkan energi negatif yang akan berubah menjadi penyakit.

Jika anda tidak ingin menderita...
...Jangan sok Ja’im
Lari dari kenyataan, kepura-puraan , dan selalu menunjukkan tidak mempunyai masalah apapun adalah sesutu yang salah. Seseorang yang selalu ingin dilihat sempurna , main serba gampang segalanya dll , akan ter-akumulasi menjadi beban yang maha berat nantinya. Ibaratnya seperti patung perunggu dengan kaki yang terbuat dari tanah liat !. Tidak ada yang buruk bagi kesehatan selain hidup apa adanya dan saling berdampingan. Jangan lah jadi orang yang penuh berlapis “ kosmerik kehidupan “ dan akar kehidupan yang rentan. Tujuan akhir orang seperti ini cuma di apotik dan rumah sakit dengan segala penderitaannya.

Jika anda tidak ingin menderita...
...Terbukalah
Penolakan dan hilangnya harga diri akan membuat kita menjadi mengasingkan diri sendiri. Menjadi satu dengan bagian diri sendiri adalah komponen hidup yang sehat. Mereka yang tidak dapat menerima hal ini akan menjadi dengki, iri hati, suka akan kepalsuan, berkompetisi yang tidak sehat, cenderung merusak. Terbukalah, terbuka bahwa anda pun dapat menerima, terbuka pula terhadap semua saran dan kritik. Ini jauh lebih bijak dan suatu hal yang baik.

Jika anda tidak ingin menderita...
...Percayalah
Siapapun yang tidak percaya, akan sulit berkomunikasi, tidak akan terbuka, tidak akan bisa berhubungan, tidak dapat membina & menjaga hubungan harmonis, tidak akan mengerti persahabatan yang sejati. Tanpa rasa percaya diri, tidak akan ada persahabatan. Ketidak percayaan adalah kurangnya keimanan pada anda dan pada agama itu sendiri.

Jika anda tidak ingin menderita...
...Jangan Bermurung Diri
Mainkan humor yang sehat. Tertawalah. Santailah. Be happy. Hal ini adalah metode “charger “ kesehatan yang membuat umur lebih panjang. Mereka yang selalu gembira memiliki sesuatu yang dapat memperbaiki lingkungan dimanapun mereka tinggal. Humor yang sehat menyelamatkan kita dari pertolongan dokter .Kegembiraan adalah suatu therapi yang menyehatkan dalam kehidupan.


Saat Saat Indah


Terkadang ada saat-saat dalam hidup ketika engkau merindukan seseorang begitu dalam, hingga engkau ingin mengambilnya dari angan-anganmu, lalu memeluknya erat-erat!

Ketika pintu kebahagiaan tertutup, dan pintu yang lain terbuka; seringkali kita memandang terlalu lama pada pintu yang tertutup hingga kita tidak melihat pada pintu yang lain, yang telah terbuka bagi kita.

Jangan percaya penglihatan; penglihatan dapat menipu.  Jangan percaya kekayaan; kekayaan dapat sirna. Percayalah pada Dia yang dapat membuatmu tersenyum, sebab hanya senyumlah yang dibutuhkan untuk mengubah hari gelap menjadi terang. Carilah Dia, yang membuat hatimu tersenyum.

Angankan apa yang engkau ingin angankan; pergilah kemana engkau ingin pergi; jadilah seperti yang engkau kehendaki, sebab hidup hanya satu kali dan engkau hanya memiliki satu kesempatan untuk melakukan segala hal yang engkau ingin lakukan. Semoga engkau punya cukup kebahagiaan untuk membuatmu tersenyum, cukup pencobaan untuk membuatmu kuat, cukup penderitaan untuk tetap menjadikanmu manusiawi, dan cukup pengharapan untuk menjadikanmu bahagia.

Mereka yang paling berbahagia tidaklah harus memiliki yang terbaik dari segala sesuatu; mereka hanya mengoptimalkan segala sesuatu yang datang dalam perjalanan hidup mereka. Masa depan yang paling gemilang akan selalu dapat diraih dengan melupakan masa lalu yang kelabu; engkau tidak akan dapat maju dalam hidup hingga engkau melepaskan segala kegagalan dan sakit hatimu.

Ketika engkau dilahirkan, engkau menangis sementara semua orang di sekelilingmu tersenyum.

Jalani hidupmu sedemikian rupa, hingga pada akhirnya engkaulah satu-satunya yang tersenyum, sementara semua orang di sekelilingmu menangis.

Perlihatkan posting ini kepada mereka yang membuatmu tersenyum ketika engkau sungguh membutuhkannya; kepada mereka yang membuatmu melihat sisi baik dari segala hal; ketika engkau jatuh; kepada mereka yang persahabatannya engkau hargai; kepada mereka yang begitu berarti dalam hidupmu.